Hisnindarsyah
Prajuritku,
Komandanmu itu bukan bosmu.
Yang selalu minta jawaban 'siap komandan' tanpa mau melihat pahit getir kehidupanmu.
Komandanmu adalah pimpinan, teladan dan panutan. Bukan Juragan dan Yang Dipertuan
Perintahnya adalah tempatmu bernaung
Dia takkan membiarkanmu terperangkap dibawah hujan tembakan, granat dan rudal Sendirian
Apalagi meninggalkanmu dalam kondisi sekarat dan genting di medan perang
Dia pelindung dan pengayommu
Beserta seluruh keluargamu.
Dia rela terluka , berdarah dan menderita
Semata agar dirimu dapat melaksanakan tugas
Sebagai prajurit Pancasilais dan Saptamarga
Pembela nusantara.
Komandanmu adalah orang yang paling terakhir makan, setelah memastikan seluruh prajuritnya terjamin logistiknya dengan penuh tanpa kekurangan.
Paling terakhir beristirahat ,
Setelah memastikan seluruh prajuritnya menempati pos penjagaan sesuai prosedur dan aturan
Paling terakhir mengambil haknya,
Setelah semua hak prajuritnya terpenuhi dan tersampaikan
Paling terakhir meninggalkan medan pertempuran
setelah memastikan seluruh prajuritnya selesai melaksanakan tugas dengan aman
Dan paling terakhir pulang ke rumah
Setelah memastikan seluruh prajurit dan keluarganya sampai dirumah , bertemu dengan keluarga : aman, senang dan bahagia.
Komandan sejati tidak akan memeras keringat prajuritnya, mengambil hak haknya, menyuruh melakukan hal diluar kapasitasnya, semata hanya untuk menunjukkan bahwa dia adalah Komandan yang hebat.
Karena Komandan yang hebat adalah komandan yang mampu menghebatkan prajuritnya
Dan bukan komandan yang menghebat hebatkan dirinya sendiri.
Prajuritku
Komandan yang hebat itu yang pandai menyusun rencana masa kini dan masa depan. Piawai menyusun strategi diatas kertas
Dan berani mengeksekusi rencana di medan tugas.
Komandan itu laksana Perisai
Yang bertempur digaris depan
Dan berani menjadi tameng pelindung bagi prajuritnya.
Suatu saat dia ada digaris depan memberi komando dan menyemangati.
Disaat yang lain dia di tengah prajuritnya bertempur gagah berani
Kala yang lain, dia dibelakang mengatur strategi.
Komandan adalah Imam yang siap terjun di medan laga, bukan sekedar mengayunkan tongkat komando, memberi perintah
Tanpa ikut merasakan duka derita para prajuritnya dalam menjalankan tugas.
Komandan adalah orang yang pertamakali siap menderita setelah seluruh prajuritnya hidup bahagia.
Dan komandan sejati
Tak akan mengemis jabatan dihadapan penguasa, partai politik dan politisi.
Komandan sejati
Tak akan mengandalkan keluarga, karib, kerabat, perkoncoan apalagi mengandalkan dan memanfaatkan kedekatan dengan penguasa, agar diberikan bintang dipundaknya.
Komandan sejati
Hidup dan ghirohnya hanya tertuju pada tongkat komando sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan pada Alloh Taala, negara dan bangsa
Dengan selalu memikirkan keberhasilan tugas dan nasib prajuritnya.
Komandan sejati
Tak akan mengabdi pada penguasa dengan membiarkan kedaulatan negara tercabik oleh adu domba negara adi daya dan pengkhianatan
Dari paduka: pasukan dua muka
Dan Komandan sejati
Tidak akan kejam pada rakyatnya, memusuhi rakyatnya, menggunakan senjata untuk membungkam suara rakyat.
Hatinya penuh welas asih.
Tapi akan berubah segarang singa lapar
Pada mereka mereka yang berkhianat dan ingin merusak persatuan dan kesatuan NKRI.
Prajuritku
Maafkan aku yang belum dapat menjadi teladan terbaikmu.
Namun carilah sedikit saja yang mungkin ada pada diriku , nilai nilai kebaikan itu
Buanglah segala yang buruk, temukanlah hal yang baik dan jagalah kebaikan itu
Sebagai bekalmu dalam menjalankan tugas
Menjaga kedaulatan nusantara tercinta
Demi merah putih kita
Demi persatuan bangsa kita
Demi bumi persada tercinta Indonesia
Prajuritku
Sampai bertemu di Yaumil Hisab
Dimana semua kesetiaan kita akan dihitung
Dan diberikan kepada yang berhak
Dan digunakan untuk perkara yang hak.
Prajuritku , selamat berjuang
Kemenangan yang dijanjikan Alloh Taala akan dalam genggaman
Berupa kejayaan Indonesia Bumi Nusantara yang berada dalam lindungan Alloh Subhanahuwata'ala , Tuhan Yang Maha Kuasa atas seluruh Semesta.
Aamiin Ya Robbal Alamin.
Dalam perenungan atas ketiadaan .
Bumi gurindam 15.06.2021
By dokterGeJe
Post a Comment